Pages

Saturday, January 31, 2009

Presiden Israel Shimon Peres dan PM Turki Recep Tayyip Erdogan, Adu Mulut

Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, memanas. Pada salah satu sesi dialog perdamaian kemarin (30/1), dua pembicara, yakni Presiden Israel Shimon Peres dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, adu mulut di panggung. Kejadian itu disaksikan langsung Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Sekjen Liga Arab Amr Mussa serta ratusan hadirin yang memadati ruang pertemuan.

Pemicunya adalah pidato Shimon Peres mengenai konflik Gaza. Saat diberi kesempatan berbicara oleh moderator, Peres menyatakan bahwa Israel terpaksa menyerang Hamas karena mereka menembakkan ribuan roket dan mortir ke Israel. ''Tragedi Gaza bukanlah Israel, tapi Hamas,'' kata peraih Nobel Perdamaian bersama mendiang pemimpin PLO Yasser Arafat pada 1994 itu dengan suara keras yang disambut tepuk tangan hadirin. Kemudian, sambil menunjuk Erdogan, Peres mengatakan bahwa Turki akan berbuat hal yang sama jika Istanbul dihujani roket.

PM Turki yang sejak semula bersungut-sungut melihat Peres berkampanye tentang invasi ke Gaza dalam pidatonya langsung menginterupsi. Erdogan mengkritik hadirin yang terdiri atas pejabat internasional maupun swasta karena mereka memberikan tepuk tangan atas pidato emosional Peres. Erdogan mengingatkan hadirin bahwa Israel berlaku biadab di Gaza dengan membantai lebih dari 1.300 warga Palestina.

''Saya merasa sangat sedih karena orang-orang tepuk tangan atas ucapan Anda, padahal banyak orang tewas,'' teriaknya kepada Peres sebelum dihentikan oleh moderator, yakni wartawan Washington Post David Ignatius.Tak menggubris peringatan moderator, Erdogan terus nyerocos sambil menuding balik Peres dengan mengatakan, Peres berbicara keras hanya untuk menutupi kesalahan-kesalahannya di Gaza. Untuk yang kedua, moderator menegur Erdogan. ''Kita tidak bisa memulai kembali debat ini karena waktunya tidak ada,'' tegur moderator Ignatius.

Merasa moderator tak menghargai protesnya, Erdogan semakin berang. Dia menuding wartawan senior The Post itu tidak adil karena Peres diberi waktu 25 menit untuk berbicara, sedangkan dirinya hanya 12 menit. ''Saya berpikiran tidak akan datang lagi ke Davos setelah kejadian ini karena Anda tidak membolehkan saya berbicara,'' kata PM Turki itu sambil bangkit dari kursi, kemudian berjalan meninggalkan panggung.

Sekjen PBB Ban Ki-moon dan PM Israel yang duduk sejajar dengan Erdogan hanya melongo melihat ''kegusaran'' PM Turki itu. Sedangkan upaya Sekjen Liga Arab Amr Mussa yang berdiri dan mencoba menenangkan Erdogan berakhir sia-sia. Erdogan langsung meninggalkan acara dan saat itu juga terbang pulang ke negaranya.

''Serangan'' PM Turki kepada presiden Israel di sebuah forum internasional cukup mengagetkan. Mengingat, Turki adalah salah satu di antara sebagian kecil negara-negara muslim yang punya hubungan diplomatik dengan Israel. Erdogan selam ini juga memimpin upaya mediasi antara Israel dan Syria beberapa saat menjelang serbuan ke Gaza.

Dia berkali-kali mengecam serbuan itu, namun menolak desakan memutus hubungan dengan Israel. ''Saya seorang pemimpin dunia yang mengatakan bahwa anti-Semitisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Saya katakan ini sejak awal menjadi perdana menteri maupun sebelumnya,'' ujar Erdogan menanggapi kecaman kelompok Yahudi.

Jadi Pahlawan

Rakyat Turki mengelu-elukan PM Recep Tayyip Erdogan saat dia mendarat di Istanbul beberapa jam setelah walk out dari debat soal Gaza di Davos. Massa begitu bangga atas ketegasan pemimpin mereka dan menyambutnya dengan lambaian bendera Turki dan Palestina di bandara saat Erdogan turun dari pesawat.

Saat berpidato di hadapan massa penjemputnya, Erdogan mengatakan bahwa nada dan bahasa Presiden Israel Simon Peres tidak bisa diterima. ''Saya hanya tahu saya harus melindungi martabat Turki dan bangsa Turki,'' kata Erdogan.

''Saya bukan kepala suku. Saya perdana menteri Turki. Saya harus melakukan yang harus saya lakukan,'' tambah Erdogan yang disambut teriakan massa ''Turki bersama Anda''.

Namun, saat jumpa pers di kantornya, emosi Erdogan sudah mereda. Dia kepada wartawan menyatakan bahwa keputusannya meninggalkan tempat debat bukan akibat ketidaksepahamannya dengan Peres, tapi karena diberi waktu lebih pendek daripada presiden Israel.

Sementara itu, Presiden Peres mengatakan, dirinya berharap agar hubungan Israel dengan Turki tidak terganggu akibat perdebatan sengit antara dirinya dan PM Erdogan. Dia mengaku sudah menelepon PM Turki untuk menyampaikan permintaan maaf. ''Saya katakan ke dia, ini bukan tentang Anda, atau rakyat Anda. Kita masih bersahabat,'' ujar Peres.
Read more...

Wednesday, January 21, 2009

Bila Artis Mesir Simpati ke Palestina

SEBAGAI pendatang baru di blantika musik Mesir, nama Mohamad Ibrahim cukup dikenal. Terutama, di Mesir Utara. Album pertama yang dilempar ke pasaran awal 2008 lalu berjudul Hazza Ardliyah (gempa bumi, Red) mendapat sambutan cukup hangat dari publik Mesir.

Debut album rapper yang menggunakan nickname Smokin' tersebut terjual sekitar 100 ribu kopi. Jumlah yang cukup lumayan untuk seorang pendatang baru. Namun, yang patut dicatat adalah kepedulian sosialnya.

Terkait krisis kemanusiaan di Gaza, Smokin' sampai rela menunda album barunya dan berencana membuat kompilasi album yang hasilnya bakal didonasikan ke rakyat Palestina. Satu lagu pun telah tercipta, yakni Palestiny (rakyat Palestina, Red). Rencananya lagu tersebut dinyanyikan dengan Ahmad Asraf, penyanyi rap asal Palestina.

Liriknya berkisah tentang perjalanan seorang anak muda Palestina. Dia dipenjara saat masih kanak-kanak dan keluar penjara setelah menjadi besar. ''See the light of the sun, after many years, the kids have sworn, to take revenge, and shoot back the ones who killed his father." Itu sebagian lirik tembang tersebut. Meski liriknya penuh simpati ke Palestina, musiknya enak didengar.

''Rap pada dasarnya sebuah kritik sosial. Dan, musik kami tidak terlepas dari kondisi sosial yang ada,'' tutur penggemar Tupac Shakur dan Linkin' Park tersebut. Makanya, dia merasa rap adalah caranya mengekspresikan kekecewaan terhadap kondisi sosial yang ada.

Smokin' mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan teman-teman sesama artis di Kairo. ''Saya harap teman-teman bisa menyumbangkan lagu. Ini murni untuk sosial,'' tuturnya. Menurut dia, hanya itu yang bisa dia lakukan sebagai seorang penyanyi rap.

''Karena saya orang sipil dan tidak punya kemampuan untuk membalas secara fisik serangan keji Israel,'' tuturnya. Namun, dia mengatakan, kalau gerbang itu bisa dibuka, dia yakin akan langsung pergi dan ikut berjuang bersama. ''Apa yang dilakukan Israel sudah keterlaluan,'' imbuhnya, dengan nada serius.

Untuk itu, dia berharap situasi di Jalur Gaza secepatnya bisa kembali normal. ''Tapi, tetap saya yakin, apa pun yang terjadi, rakyat Palestina pasti bisa bertahan. Selama tiga tahun diblokade masih bisa bertahan, sekarang pun saya yakin masih,'' tandasnya. Read more...

Friday, January 16, 2009

ARTI SEBUAH HARAPAN

Semua manusia yang hidup di dunia ini memang memiliki harapan. Karena dengan harapan itulah manusia dapat hidup. Harapan juga membuat warna, membuat apa yang ada di dunia ini menjadi dinamis, dan telah membuat perkembangan peradaban manusia sampai pada titik yang kita rasakan sekarang. Harapan telah membuat yang mustahil menjadi mungkin. Adanya harapan untuk mempermudah manusia bepergian telah memunculkan berbagai alat transportasi yang semakin canggih dan cepat. Adanya harapan untuk mempermudah manusia berinteraksi dan berkomunikasi telah memunculkan alat komunikasi yang beraneka ragam.

Berbicara mengenai harapan tentunya akan selalu terkait dengan kekecewaan dan kepuasan. Semuanya itu tergantung pada bagaimana cara manusia memandang atau menyikapinya. Kekecewaan akan didapatkan bilamana manusia telah diperbudak oleh harapan itu sendiri, yaitu ketika manusia memandang bahwa harapan-harapannya harus menjadi kenyataan. Inilah hal yang bersifat destruktif yang merupakan penyebab kehancuran hidup. Tidak heran bila banyak yang bunuh diri karena cinta, menjadi stres karena kerja, dan gila karena harta. Mencintai berharap pasangannya akan setia, ketika ditinggal menjadi frustasi dan bunuh diri. Bekerja keras berharap menjadi sukses, ketika gagal menjadi stres. Berinvestasi berharap mendapatkan uang dan keuntungan yang berlipat ganda, ketika bangkrut menjadi gila.

Lalu bagaimana halnya dengan kepuasan? Kapan hal tersebut akan terwujud?. Kepuasan akan didapatkan bila manusia tidak diperbudak oleh harapan-harapan, tetapi manusia itu sendiri yang memegang kendali atas harapan-harapannya. Semua manusia tidak dilarang untuk berharap, yang terpenting adalah bagaimana manusia menyikapi dan memandang, yang pada intinya bahwa manusia harus mampu mengelola harapan-harapannya tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa harapan sebenarnya adalah sebuah “energi”. Manusia seharusnya memandang bahwa harapan adalah sumber energi yang dapat memotivasi mereka untuk berbuat lebih dan berbuat yang terbaik tanpa tendensi apapun. Sehingga di kemudian hari akan didapatkan kepuasan pada diri mereka karena menyadari telah melakukan hal besar yang tentunya memiliki manfaat yang besar bagi orang lain atau kehidupan.

Mencintai tetap mencintai, bekerja tetap bekerja, berinvestasi tetap berinvestasi tanpa tendensi apapun juga. Dengan memandang harapan sebagai sumber energi yang memotivasi, manusia akan selalu memberikan kasih sayang dan perhatian yang lebih kepada orang yang dicintainya, bekerja dengan penuh semangat untuk kemajuan perusahaannya, dan berinvestasi dengan penuh keikhlasan untuk kemaslahatan orang banyak. Tentunya hal tersebut dilakukan tanpa tendensi apapun !!!

Semoga bumi ini menjadi lebih baik dan berwarna dengan kekuatan sumber energi harapan-harapan manusia !!!!!!!!!!!!

Read more...

Arti Sebuah Persahabatan

Persahabatan...???
Banyak makna dari sebuah kata persahabatan...
aku dulunya tidak percaya dengan seorang sahabat..
aku pernah terluka oleh sahabatku..
tapi perlahan luka itu hampir sembuh bersama waktu..

tapi sekarang aku merasakan lagi sakitnya di KHIANATI sahabat..

aku terluka olehmu sahabat...

aku telah banyak makan makian sehabat, senyuman sahabat, cinta sahabat, tapi yang paling menyakitkan adalah di tikam oleh seorang sahabat, apakah di benar2 sahabatmu jika dia menikammu, dalam gelak tawanya tak ada ikhlasan yang ada hanya sebuah keinginan atau nafsu terpendam..

aku tak pernah menyalahkan keinginan, tapi sahabat adalah sahabat, baik dia menikammu dalam tawanya, banyak racun kesenangan yang telah dia berikan padaku, semuanya sebuah sandiwara semu di balik keinginan, aku benci sahabat.....

maafkan aku sahabat jika aku membencimu..

aku tak sanggup tahan rasa ini, aku terluka oleh kata-kata manismu dan perbuatan pengecutmu..

jika kau mau menikamku, tikamlah dengan belati yang sesungguhnya, karena aku akan merasakan luka yang menyanyat kulitku, jika luka diluar aku telah terbiasa, dan akan hilang berjalan seiring waktu..

tapi kini yang telah terluka dalah hatiku..

aku sakit...

sakit sekali.....

aku tak tahu apakah aku dapat memaafkanmu???

yang aku rasa sekarang aku sangat membencimu, tapi walau aku membenci mu aku masih dapat tersenyum untukmu, tapi ingatlah senyumku sama dengan senyummu waktu mengkhianati ku...

aku tak tahu apakah aku dapat ikhlas lagi padamu...

aku dendam padamu, aku ingin mengangkat mu tinggi sekali dan akan menjatuhkanmu kedalam jurang yang sangat dalam, sedalam rasa sakitku...

aku benci dengan benci...

aku tak suka membenci...

tapi kau yang menyemai benih benci di hatiku, benih yang telah tumbuh di diriku..

semakin lama benih ini semakin besar.. aku tak tahu apakah aku dapat membunuh benih benciku padamu...

yang aku tahu, aku tak percaya lagi padamu....

aku benci dengan kata2 manismu......

dan aku akan membunuh perlahan bayang persahabatan di antara kita...

kepada sahabatku yang telah menikamku...

rasalah benciku dibalik senyumanku...

aku benci di "KHIANATI" Read more...

Tiga Film Indonesia Lolos ke Berlin

Festival Film International Berlin tahun ini bakal diramaikan oleh tiga film karya sutradara Indonesia.

Indonesia boleh bangga. Tiga film karya sineas negeri ini berhasil lolos ke Berlinale 2009 alias Berlin International Film Festival. Dua film di antaranya masuk ke kategori Panorama Dokumente untuk film dokumenter.

Dua film yang masuk ke dalam seksi Panorama Dokumente adalah Generasi Biru, film dokumenter-musikal yang dibintangi oleh Slank dan disutradarai oleh Garin Nugroho, serta Pertaruhan (At Stake) , film produksi Nia Dinata yang digarap oleh lima sutradara dan bercerita tentang konflik yang dialami wanita-wanita di Indonesia.

Satu film lagi yang masuk ke dalam Main Progamme Berlinale 2009 adalah Laskar Pelangi (The Rainbow Troops) besutan Riri Riza, yang di Indonesia udah mencatat rekor sebagai film dengan penonton terbanyak.

Ini bukan kali pertama Indonesia ikut berpartisipasi di ajang film internasional yang bergengsi ini. Di tahun 2003, film karya Garin Nugroho yang berjudul Aku Ingin Menciummu Sekali Saja juga sempat lolos ke festival ini. Tapi baru tahun inilah ada film Indonesia yang berhasil lolos ke dalam seksi Panorama Dokumente.

Berlinale 2009 melibatkan sekitar 50 film feature, film pendek, dan film dokumenter dari seluruh dunia, dan bakal digelar di Berlin, Jerman, mulai tanggal 5 sampai 15 Februari 2009. Read more...

Jordania Tekankan Pentingnya Perdamaian Timur Tengah

Raja Jordania Abdullah II, Senin, mengatakan penyelesaian dua-negara akan tetap menjadi dasar bagi tindakan masa depan dalam perundingan antara Palestina dan Israel.

Raja Jordania tersebut mengeluarkan pernyataan itu selama pertemuan dengan Ketua Parlemen Eropa Hanz-Gert Pottering, yang berada di Jordania untuk menghadiri pertemuan Majelis Perlemen Eropa-Laut Tengah (EMPA).

Raja Abdullah menekankan pentingnya upaya internasional yang berlanjut guna memajukan proses perdamaian Timur Tengah.

Eropa memiliki peran inti untuk mempertahankan momentum dalam proses perdamaian tersebut, katanya.

Anggota parlemen UE dan Jordania berkumpul di pantai Laut Mati 11-13 Oktober untuk membahas proses perdamaian Timur Tengah dan masalah lain. Read more...

Islam Agama Kedamaian

Kedamaian merupakan salah satu pesan inti dari misi profetik Nabi besar Muhammad saw. Kedamaian merupakan cita-cita agung yang selalu diperjuangkan oleh semua manusia di muka bumi. Bayangkanlah, bila dunia tanpa kedamaian niscaya semua manusia serta segala sesuatu yang hidup di alam ini akan mengalami kepunahan dan kehilangan peradaban yang telah mereka bangun sendiri. Kedamaian menciptakan ketentraman. Ketentraman meniscayakan kenyamanan dan ketenangan yang pada akhirnya terciptakan keajaiban di hati untuk meraih kebahagiaan hidup.

Islam adalah agama kedamaian. Dalam sejarah kemunculannya, tepatnya ketika Nabi Besar Muhammad saw menyampaikan ajaran-ajarannya kepada umat manusia, tidak ada paksaan bagi mereka untuk memeluk agama Islam (QS 2: 256). Bahkan, umat Islam mampu hidup berdampingan dengan umat lain/non Islam dengan harmonis dan saling menghargai satu sama lain. Adapun konflik dan peperangan yang telah terjadi pada masanya dikarenakan umat Islam ketika itu selalu dipojokkan dan ditindas oleh sebagian umat lain. Situasi itulah yang memaksa mereka untuk melakukan pembelaan terhadap diri sendiri sehingga terjadilah pertempuran yang sebenarnya tidak pernah diinginkan oleh siapapun, di manapun, dan kapanpun. Dengan demikian, merupakan sebuah kesimpulan yang keliru bahwa Islam adalah agama yang disebarkan melalui pedang dan kekerasan.

Teramat menarik, jika kita mengkaji kembali dengan seksama pesan-pesan kedamaian di dalam Islam dengan menelaah kembali kata islām itu sendiri. Di dalam kamus Hans Wehr (A Dictionary of Modern Written Arabic, Third Printing, London: George Allen and Unwin LTD, 1971), kata islām merupakan derivasi dari kata salim-a – yaslam-u yang berarti to be safe and sound, unharmed, unimpaired, intact, safe, secure, dan lain sebagainya yang secara sederhana dalam bahasa Indonesia berarti selamat dan damai. Dalam struktur kata bahasa Arab, kata salim-a – yaslam-u berkembang menjadi aslam-a – yuslim-u yang akhirnya menjadi islām yang tidak hanya berarti selamat dan damai melainkan juga memberikan keselamatan dan menciptakan kedamaian. Maka muslim adalah orang yang memberikan keselamatan dan kedamaian. Namun pada hakekatnya, jika dikaji lebih dalam kata islām juga berarti berserah diri (Nurcholish Madjid, 1992: 2)

Islam, Agama Kedamaian

Dewasa ini, saya kira tidak terlalu berlebihan apabila kita berkeyakian bahwa Islam adalah agama yang penuh kedamaian walaupun pada kenyataanya masih ada sebagian umat Islam yang menggunakan kekerasan sebagai cara untuk mengajak sebagian yang lain kepada keyakinan yang benar menurut mereka sendiri. Suka atau tidak suka, sepakat atau tidak sepakat, itulah yang terjadi.

Mengkaji ulang kembali nilai-nilai keislaman secara keseluruhan, baik di dalam al-Qur’an maupun Sunnah Nabi, akan membantu kita untuk meyakini bahwa Islam adalah agama yang penuh kedamaian, atau paling tidak menumbuhkan kembali kedamaian di dalam maupun luar umat Islam. Nabi Muhammad saw selalu mengajarkan kita untuk hidup di atas landasan etik yang mana satu dengan yang lain saling menghormati dan saling membantu tanpa pandang bulu. Bahkan, banyak dari hadis-hadis nabi yang memerintahkan kita untuk memberikan kedamaian kepada orang lain, salah satunya adalah menghormati tetangga, karena penghormatan kita sebagai umat Islam terhadap umat lain merupakan sebuah kedamaian bagi mereka.

Mencermati fenomena saat ini, umat Islam di Indonesia secara umum sudah mampu memberikan kedamaian kepada umat-umat lain tetapi belum mampu memberikan kedamaian kepada sesama umat Islam. Pemahaman keagamaan yang cukup dangkal dan kaku yang dimiliki oleh sebagian umat Islam memacu mereka untuk tidak menerima dan menolak pemahaman yang cenderung berbeda sehingga menyebabkan mereka bertindak anarkis dan menggunakan kekerasan terhadap sebagian lain. Menurut saya, ini adalah persoalan yang serius. Adapun jalan keluarnya adalah memberikan penjelasan kepada mereka dengan bahasa-bahasa yang lugas dan dapat dipahami sesuai dengan kadar pengetahuan mereka. Read more...

Israel Hancurkan Markas PBB di Gaza


Serangan Israel di Jalur Gaza kian membabi buta. Kemarin pasukan Zionis itu menghancurkan markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gaza yang digunakan ratusan pengungsi untuk mencari perlindungan. Padahal, pada hari yang sama Sekjen PBB Ban Ki-moon sedang mengadakan pertemuan dengan Menlu Israel Tzipi Livni di Tel Aviv untuk membicarakan masalah gencatan senjata.

Bom Israel juga menghancurkan rumah sakit, apartemen lima tingkat, dan kantor media massa di jantung Kota Gaza. Beberapa wartawan dikabarkan terluka parah. Hingga hari ke-20 agresi Israel, pihak kesehatan Gaza melaporkan, jumlah korban tewas mencapai 1.073 orang. Sekitar 355 adalah anak-anak dan 100 wanita. Sedangkan korban luka-luka mencapai 5.000 orang. Dari pihak Israel hanya 13 orang tewas, 10 di antaranya serdadu.

Melihat kantor PBB di Gaza dibom, Ban Ki-moon hanya bisa mengajukan protes ke pemerintah Israel. ''Saya protes keras dan minta penjelasan pada menteri pertahanan dan menteri luar negeri,'' kata Ban kemarin (15/1). Tapi, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak hanya menganggap enteng masalah itu. Dia berkilah, itu hanya kesalahan teknis dan berjanji lebih melindungi fasilitas PBB.

Meski Kota Gaza terus dikepung, roket-roket Hamas tetap saja menghantam beberapa kawasan Israel. Dua roket yang diluncurkan Hamas dilaporkan menghantam Kota Ofakim di selatan Israel.

Sementara, lima roket lain diluncurkan ke arah Eshkol. Perlawanan pejuang Gaza pun belum surut. Pertempuran sengit terus terjadi di luar Gaza. Sebanyak 18 tentara Israel dikabarkan terluka dalam baku tembak di distrik Tal Al Hawa, selatan Gaza. Enam tentara terluka karena tank yang ditumpangi terkena tembakan roket antitank.

Pertempuran juga pecah di kota utara Jabaliya dan pasukan darat Israel yang dilindungi lusinan tank merangsek setidaknya satu kilometer memasuki kota selatan Khan Yunis. Read more...

PERANG KOTOR DI JALUR GAZA

Jenderal Yahudi berambut dan berjanggut keperakan yang biasa berbicara sambil tersenyum itu, tak lagi tampak ramah. Sehari sebelum serangan besar ke Jalur Gaza, di hadapan beberapa wali kota di Israel selatan, Jenderal Dan Harel menggumam, berjanji. ”Ketika operasi ini berakhir nanti, tak akan ada lagi bangunan Hamas yang masih berdiri di Gaza,” kata Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel itu.

Harel memang tidak bercanda: ia berbicara kepada wakil masyarakat Israel. Dan itu sangat penting; ia cepat mencicil janjinya. Hari keempat setelah mesin perang Israel menembus biru langit Jalur Gaza, pesawat-pesawat tempur F-15 dan F-16 serta helikopter CH-53 menembakkan rudal ke segala yang ”berbau” Hamas: kantor polisi, kementerian dalam negeri, masjid yang diperkirakan merupakan pusat gerakan, universitas yang diyakini menjadi pusat penelitian persenjataan Hamas. Bangunan porak-poranda, tapi bukan para anggota Hamas yang kemudian bergelimpangan mati.

Digempur sejak Sabtu, 27 Desember lalu, dari udara, laut, dan darat, wilayah seluas 40 kali 10 kilometer itu kehilangan banyak warga sipil. Dalam kurun dua minggu, lebih dari 3.200 penduduk sipil luka-luka dan 780 tewas—menurut kementerian kesehatan setempat, 42 persen korban anak-anak. Israel menuding anggota Hamas telah menggunakan penduduk sipil sebagai tameng hidup. Yang terang, setelah pasukan darat Israel melintasi perbatasan, perang gerilya kota telah meroyan di Gaza yang sempit dan padat penduduk itu.

Korban sipil terus jatuh dan dunia tak berdaya menghentikan instrumen perang Israel yang membantai perempuan dan anak-anak Palestina. Tapi sebuah jajak pendapat yang dilakukan surat kabar Haaretz menunjukkan masyarakat Israel mendukung operasi itu. Bahkan di samping 52 persen yang mendukung serangan udara, ada 19 persen yang mengharapkan serangan darat. Hanya 25 persen yang menganjurkan gencatan senjata secepatnya.

Dalam sepuluh hari pertama serangan, ada seratus lebih korban sipil tewas, kata seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dengan dukungan luar biasa dari dalam negeri, pasukan Israel pantang melangkah surut. Dan cepat sekali, ekses-ekses perang gerilya kota pun muncul.

Minggu, 4 Januari, sehari setelah serangan darat dimulai, di Distrik Zaitun, Gaza, tentara Israel menembaki sebuah rumah yang separuhnya berisi anak-anak. Seorang saksi yang selamat bercerita: sehari sebelumnya tentara Israel mengungsikan sekitar 110 warga sipil ke rumah yang letaknya di tenggara Gaza itu. Namun, 24 jam kemudian rumah yang mereka tumpangi justru ditembaki tentara Israel. Sedikitnya 30 orang gugur. Kantor Urusan Kemanusiaan PBB (OSCHA) menyatakan itu ”salah satu insiden yang paling mengerikan sejak operasi dimulai”.

Laporan mereka juga menyebut bahwa pasukan Israel sempat melarang tim medis mengevakuasi dan menolong korban. Tim Sabit Merah dan Palang Merah Internasional yang dihalang-halangi masuk ke tempat kejadian, mengadukan hal yang sama.

Itu bukan satu-satunya ekses yang kelewat susah disembunyikan. Selasa, 5 Januari, sebuah rudal Israel jatuh tepat di depan sebuah sekolah PBB di kamp pengungsi Jabaliya. Sekolah yang selama serangan Israel menjadi tempat berlindung itu, hancur dan 40 anak di dalamnya tewas. Padahal, menurut seorang pejabat Unicef, bendera dan tulisan organisasi itu tak mungkin luput dari penglihatan. Badan perwakilan PBB memang kerap menjadi sasaran tembak Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Kamis pekan lalu Israel menyerang konvoi badan PBB untuk urusan pengungsi, Unrwa. Iring-iringan mereka ditembaki ketika membawa bantuan kemanusiaan dari Erez ke Gaza. Seorang pekerja tewas, dua lainnya luka-luka dalam serangan pada saat tiga jam jeda tembak-menembak itu. Setiap hari Israel dan Hamas setuju menahan serangan sementara, untuk memberikan kesempatan bagi tim kemanusiaan menunaikan aksi sucinya.

Korban sipil semakin banyak, begitu juga demonstrasi menentang agresi Israel di kota-kota Eropa dan negara-negara Arab. Masyarakat internasional gelisah, pemimpin Prancis dan Mesir mencari jalan untuk menghentikan angkara murka yang memerangkap rakyat sipil ini.

Jumat, hari ke-14 serangan Israel, Dewan Keamanan PBB bersidang di New York dan melahirkan Resolusi PBB Nomor 1860. Resolusi yang disetujui 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan—Amerika Serikat abstain—menyerukan sebuah gencatan senjata sesegera mungkin; gencatan yang tahan lama dan mengharuskan pasukan Israel cepat angkat kaki dari Gaza begitu gencatan disetujui.

Israel menolak. Seakan berbicara kepada rakyatnya, Perdana Menteri Ehud Olmert menyatakan, ”Israel tak pernah menyetujui setiap pengaruh luar mana pun untuk memutuskan hak membela rakyatnya.” Hamas juga menolak resolusi itu, dengan alasan berbeda. ”Kami tidak diajak berunding dan mereka tak mempertimbangkan misi dan kepentingan rakyat kami,” kata Ayman Taha, juru bicara Hamas di Gaza.

Maka beraksilah helikopter dan jet tempur Israel melancarkan serangan, yang kemudian dibalas dengan pengiriman roket Hamas ke kota-kota di Israel selatan.

Di dunia internasional, Hamas, yang menang dalam pemilihan parlemen pada 2006, tidak terlalu populer. Berbeda dengan Fatah, faksi Palestina saingannya yang kooperatif, Hamas tidak mengakui keberadaan Israel dan tidak hendak meninggalkan perjuangan bersenjata untuk sebuah Palestina merdeka. Sikap keras yang berbuah isolasi ini membuat penduduk Gaza hidup dengan pasokan makanan, fasilitas kesehatan, air bersih, gas, dan listrik yang sangat terbatas selama 19 bulan terakhir. Dan kini Hamas yang kaku itu mengesampingkan nasib rakyat sipil.

Karena itulah berita dari The Guardian Kamis pekan lalu cukup mengejutkan. Surat kabar itu menyatakan tim Barack Obama, presiden terpilih Amerika Serikat, bersiap membuka jalur komunikasi dengan Hamas. Selama ini pemerintah Presiden George W. Bush menolak berunding dengan organisasi yang disebutnya teroris itu. Menurut sumber yang dikutip koran Inggris itu, kontak awal dengan Hamas akan dilakukan intelijen Amerika. Mirip proses rahasia ketika Washington menjalin hubungan dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 1970-an.

Adakah ini berarti politik Amerika di Timur Tengah berubah total? Banyak kelompok moderat Israel yang menginginkan Amerika sebagai kawan yang baik: menegur Israel jika ia berbuat salah, mendukung jika ia berada di jalan yang benar. Ini berbeda dengan kebijakan pro-Israel George W. Bush, yang selalu melindungi Israel dengan pasokan senjata dan veto-vetonya.

Bagaimanapun, yang terang Israel telah mengobarkan sebuah perang yang mendapat dukungan solid rakyatnya. Bulan depan Israel menyelenggarakan pemilihan umum. Dan perkembangan ini tentunya dapat menyelamatkan popularitas koalisi Partai Kadima (Menteri Luar Negeri Tzipi Livni) dan Partai Buruh (Menteri Pertahanan Ehud Barak), yang melorot ketika menghadapi si ultranasionalis Benjamin Netanyahu selama ini.

Apalagi alasannya cukup bisa diterima masyarakat Israel: mengakhiri serangan Hamas yang mendarat di kota-kota Israel selatan—Shderot, Asqalan, Majdal, dan Ashdod—tiga tahun belakangan. Orang-orang yang tengah terobsesi dengan politik sesaat itu mungkin tidak pernah berpikir bahwa langkah seperti ini dapat melahirkan intifadah gelombang ketiga.

Bukankah ini mirip langkah jenderal-jenderal Argentina yang mengobarkan perang merebut pulau-pulau Malvinas untuk menyembunyikan niat busuknya pada 1970-an—yang kemudian dikenal sebagai Dirty War alias perang kotor?

Read more...

browser info

IP

technorati

Add to Technorati Favorites