Pages

Wednesday, May 27, 2009

Di Saat Jalinan Asmara Harus Diakhiri

Jangan dikira status in a relationship selalu lebih bahagia dibandingkan single. Hubungan yang hambar terasa lebih menyakitkan, karena di satu sisi, kamu harus tetap setia namun di sisi lain sepertinya kamu merasa frustasi untuk tetap menganggap doi sebagai kekasihmu.

Penyebabnya tidak selalu karena salah satu ada yang melakukan kesalahan. Ketidakcocokan, perbedaan pandangan hidup, pengambilan keputusan. Semua itu tentu sangat berpengaruh pada keberhasilan hubungan sampai ke jenjang pernikahan. Nah, sampai seperti apa sih, suatu hubungan yang bisa dikatakan sudah tidak layak untuk dilanjutkan? Coba cek yang berikut ini:

Menjadi egois

Seminggu yang lalu kamu sudah bikin janji makan malam dengan si doi dan keluarganya, tapi karena tiba-tiba tas incaran kamu sedang cuci gudang harga nekat dan hanya 1 hari pula! Serta merta kamu pun dengan enteng hanya membatalkan janji kehadiranmu pada makan malam tersebut dengan meng-sms “Yang, nanti aku ga bisa nih, sorry ya”.
Garing

Ketika pasangan menelepon, kamu tidak tahu apa yang mau diceritakan, diobrolkan dan dibahaskan. Bahwa berita baik tentang kenaikan posisimu di kantor saja, malas kamu ceritakan padanya. Kamu pun merasa sangat lega ketika pada akhirnya, bisa menemukan alasan untuk menutup telepon.
Lebih nyaman hang-out bersama teman

Ketika kamu pergi bersama teman-teman, kamu lebih merasa seru, bisa tertawa terbahak-bahak (walaupun itu adalah becanda jayus yang pernah kamu dengar sepanjang hidupmu), dan kamu merasa tenang dibandingkan ketika sedang berdua dengan si doi. Ketika sedang bersamanya, kamu justru harus memikirkan terlebih dahulu apa yang ingin kamu katakan (tidak luwes), pakaian yang kamu kenakan pun harus melalui persetujuan dia. Belum lagi mendengarkan obrolan dia yang seperti mendengarkan cerita dongeng membosankan.
Mendadak menjadi tidak mood

Ketika jam menunjukkan pukul 16.00, kamu tidak sabar ingin segera menemui pasangan di restoran dekat kantor setelah hampir sebulan tidak bertemu. Tapi entah mengapa, ketika sudah bersama dengannya lidah terasa kelu. Kamu menjadi malas bicara, bosan dan lemas tak bersemangat. Kamu pun menyesal melewatkan acara bersama teman kantormu dan harus menghabiskan waktu bersama si doi.
Sebal

Jangankan bermesaraan, ketika melihat wajahnya saja kamu merasa sebal. Padahal sebenarnya dia cukup keren dan tidak pernah melakukan kesalahan apapun, hhmm kadang memang doi memang sedikit posesif sih.

Aneh memang, tapi itulah yang terjadi ketika cinta sudah memudar. Seakan-akan semua yang indah yang ada padanya sirna begitu saja.
Tidak ingin mengungkit tentang dia di depan keluarga

Ketika acara rutin makan malam bersama keluarga biasanya kamu senang sekali bercerita mengenai kehebatan si dia yang berhasil menduduki jabatan manajerial, sedang ditugaskan ke Eropa, dan betapa perhatiannya kepada kamu. Tapi sudah belakangan ini kamu lebih suka membicarakan tentang binatang kesayanganmu yang sedang lucu-lucunya; dan menutup mulut rapat-rapat ketika ditanya kelanjutan hubungan kamu dengan dia.

Nah twentea’ers, jika kamu mulai merasakan tanda-tanda diatas, lebih baik mengintrospesksi diri apakah sebenarnya memang sudah tidak ada cinta lagi yang menjembatani kalian berdua. Jika kamu yakin, segeralah bicara baik-baik dengan pasangan untuk mengakhiri hubungan.

Mungkin sangat berat karena sebenarnya tidak ada alasan mengapa kamu memutuskan. Tapi percayalah kata hati. Umur semakin bertambah dan jika memang tidak cocok, kamu harus segera bertindak. Kalau tidak, bisa-bisa seumur hidup akan menyesal karena hidup bersama dengan orang yang sama sekali tidak kamu cintai.

No comments:

Post a Comment

browser info

IP

technorati

Add to Technorati Favorites