Pages

Thursday, May 7, 2009

Menahan Emosi Menjernihkan Pikiran

Sesuatu yang berlebihan cenderung mendatangkan keburukan daripada kebaikan. Bencana alam seperti kebakaran hutan, pemanasan global dan banjir terjadi dikarenakan ada sesuatu hal yang berlebihan sehingga muncul ketidakseimbangan di alam. Dalam skup jagat raya kecil seperti tubuh, ketidakseimbangan kadar-kadar molekul dapat terjadi. Tak urung ketika suatu rangsangan berupa kondisi, situasi, perkataan maupun tindakan yang dianggap tidak menyenangkan oleh otak, respon berupa emosi dapat menguasai urat nadi dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. Fenomena kekalahan jalur impuls neuron menguasai wilayah korteks dibandingkan jalur impuls neuron menguasai wilayah sistem limbik ini dapat mengakibatkan penyakit dan bencana dalam diri sendiri sehingga menimbulkan penyakit-penyakit ringan sampai berat dari mulai menjadi terbiasa berfikir negatif, cenderung emosional, munculnya gejala penyakit darah tinggi, stress, sampai serangan jantung.

Sebuah emosi terjadi dimulai dari dalam struktur otak berukuran 2 keping biji almond yang dinamakan amigdala. Amigdala bertanggungjawab untuk mengidentifikasi ancaman dari luar, ancaman keamanan, dan memberikan semacam `alarm` ketika sebuah ancaman sepertinya membutuhkan penanganan. Respon Amigdala sangatlah cepat terhadap ancaman ini. Amigdala akan memberikan respon sebelum wilayah korteks (bagian dari otak yang bertanggungjawab terhadap rasionalitas dan keputusan) dapat memproses kerasionalan reaksi tubuh. Bisa dikatakan, otak memiliki sistem elektrikal sedemikian hingga tubuh bereaksi menggunakan amigdala sebagai pusat emosi lebih cepat daripada tubuh menyadari apa yang dilakukan. Namun ini bukanlah sebuah alibi untuk setiap orang dapat melakukan sesuatu berdasarkan emosi dibandingkan rasionalitas, karena seseorang dapat mengontrol impuls agresivitas dan kemarahan dengan sebuah kebiasaan perilaku yang menyebabkan kecepatan respon korteks meningkat sehingga seseorang menjadi lebih rasional, tenang dan stabil dalam mengontrol emosi.


`Luapan Katekolamin`

Setiap sel terjalin indah membentuk satu rangkaian tubuh. Sebuah emosi yang terjadi dalam suatu tubuh, merupakan emosi seluruh sel. Ketika suatu tubuh sedih, maka seluruh sel akan `ikut sedih`. Tungkai kaki, tangan melemah. Sel-sel darah merah akan sebagian meninggalkan wajah, pori-pori muka akan mengecil, Wajah akan terlihat lebih pucat dan sendu. Kelopak mata menurun, otot pipi, tungkai hidung, rahang melemah. Terjadi depresi dan eversi bibir bagian bawah dan umumnya diikuti dengan jatuhnya tetes-tetes air mata dari kelenjar lakrimal.

Begitu pun yang terjadi ketika suatu tubuh marah. Seluruh sel dalam tubuh tersebut sebetulnya `ikut marah`, Otot corrugator supercilii, occipitofrontalis, dan orbicularis oculi berkontraksi lalu mengernyitkan alis, otot masseter berkontraksi sehingga mulut menegang, otot tubuh akan meregang, lubang hidung mengembang, dan mata menyala. Di dalam otak, neurotransmitter yang dinamakan katekolamin dilepaskan dalam jumlah besar, menyebabkan sel tubuh mengalami peningkatan energi yang terjadi selama beberapa menit. Peningkatan energi ini terjadi dibalik keinginan yang biasanya diikuti dengan aksi fisik. Pada saat yang bersamaan denyut jantung, tekanan darah dan kecepatan nafas pun meningkat. Wajah akan kebanjiran aliran darah sebagaimana ia membanjiri tungkai kaki dan lengan dalam penyiapan aksi fisik. Fokus perhatian akan menyempit dan menjadi terpusat pada satu target. Tinggal menunggu ya atau tidaknya aksi fisik diberlakukan.

Katekolamin adalah senyawa yang di buat dari asam amino tirosin, diproduksi di dalam sel-sel kromafin medulla adrenal dan jaringan saraf postganglion dari sistem saraf simpatis. Katekolamin dapat larut dalam air dan dapat terikat protein plasma 50% sehingga mereka dapat bersirkulasi dalam darah. Katekolamin yang paling banyak ditemukan dalam tubuh ialah epinefrin (biasa dikenal sebagai adrenalin), norepinefrin (noradrenalin) dan dopamin.

Tingginya kadar katekolamin dalam darah diasosiasikan dengan stress yang bisa datang dari reaksi psikologis dalam diri sendiri atau tekanan dari lingkungan luar seperti bising, suasana yang tak nyaman, kondisi yang sulit, dan lain sebagainya. Kadar katekolamin yang sangat tinggi (dikenal juga sebagai toksisitas katekolamin) dapat terjadi akibat dari stimulasi atau kerusakan sel-sel saraf di batang otak. Beberapa obat seperti tolcapone (COMT-inhibitor pusat) dapat pula meningkatkan kadar katekolamin. Dua jenis katekolamin, yaitu dopamin dan epinefrin, berfungsi juga sebagai neurotransmitter di sistem saraf pusat disamping sebagai hormon dalam sirkulasi darah.

Katekolamin memfasilitasi reaksi fisik yang berkenaan dengan persiapan aksi otot mencakup peningkatan denyut jantung dan paru-paru, penghambatan kerja lambung dan usus halus, konstriksi pembuluh darah di banyak wilayah tubuh, inhibisi kelenjar air mata, pembesaran pupil mata, relaksasi kandung kemih, dan penghambatan ereksi. Katekolamin menyebabkan fisiologi tubuh secara umum merubah diri untuk menyesuaikan menghadapi aktivitas fisik.

Menanggul `luapan katekolamin`

Membiasakan untuk duduk dari posisi berdiri ketika dalam keadaan emosi ternyata dapat menurunkan ketegangan. Dalam jurnal Gait & Posture vol. 25, Februari 2007, Allain et.al. memberitakan bahwa peningkatan tensi otot tulang belakang akan menurunkan derajat kesigapan postural sehingga menyebabkan respon tubuh melemah. Telah diketahui sebelumnya bahwa saat duduk, bagian lumbar dari tulang belakang menekuk sehingga menurunkan ketegangan otot-otot kaki dan tangan. Beberapa akar saraf berasal dari lumbar 1 sampai 5 tulang belakang. Akar-akar saraf ini akan bersatu dan membentuk saraf tunggal terpanjang pada tubuh manusia, yaitu saraf sciatic. Saraf sciatic mempersarafi hampir seluruh jaringan kulit kaki dan otot dari tungkai kaki sampai ke mata kaki. Saat seseorang duduk dari keadaan berdiri dalam suatu kondisi emosi, minimal 20% energi diturunkan, sebanyak energi yang tersimpan jika suatu pekerjaan dilakukan dengan duduk dibandingkan berdiri.

Duduk dapat merelaksasi otot-otot dan regulasi aliran darah sehingga secara tidak langsung, aliran impuls saraf menuju wilayah prefrontal cortex akan berjalan lebih cepat. Prefrontal cortex berfungsi sebagai pemproses rasionalitas dan pengambil keputusan. Ketika amygdala mengontrol emosi, prefrontal cortex mengendalikannya dalam proporsi seimbang. Saat emosi, kadar katekolamin tinggi dalam prefrontal cortex, yang menyebabkan fungsi-fungsi wilayah otak ini tidak berjalan penuh. Dengan duduk, terjadi peredaan ketegangan dan emosi dimana kadar katekolamin menurun sehingga bagian otak ini dapat berfungsi dengan baik.

Optimalisasi kadar katekolamin

Prefrontal cortex (PFC) yang berlokasi di otak bagian depan bertugas memproses suatu rangsangan untuk diolah, ditelaah berdasarkan informasi dan pengalaman yang pernah terekam dalam memori. Kemampuan untuk menghambat tingkah laku yang tidak sesuai, pengaturan fokus, memonitor aksi, perencanaan dan mengorganisir aksi masa depan juga bagian dari tugas PFC.

Kerusakan pada PFC dapat menyebabkan gejala kelupaan, distraktibilitas, impulsivitas, dan disorganisasi. Pasien dengan kerusakan PFC lebih mudah terdistorsi, punya konsentrasi yang buruk, tidak bisa mengkoordinasikan pekerjaan, dan lebih sensitive terhadap interferensi.

Katekolamin memiliki pengaruh esensial dalam fungsi PFC. Tingginya kadar dua jenis katekolamin, yaitu dopamin dan norepinephrine, dalam PFC akan menurunkan kemampuan regulasi fokus dan penyimpanan memori, Hal ini menjelaskan mengapa seseorang yang berada dalam keadaan emosi tidak dapat mengontrol perilakunya, tidak dapat fokus maupun berfikir jernih. Suatu tubuh yang tidak terbiasa meredam luapan kadar katekolamin ke dalam daerah PFC, akan lebih dikuasai oleh emosi yang dapat mengakibatkan suatu tindakan emosional yang tidak masuk akal, cenderung destruktif dan tidak efektif.

Studi Neuropsikologi dan penampakan otak menunjukkan bahwa ditemukannya penurunan fungsi PFC pada pasien-pasien dengan tingkah laku abnormal seperti pasien Attention Deficit Hyperactivity Disorders (ADHD) dan autisme. Riset pada hewan mengindikasikan bahwa PFC sangat sensitive terhadap lingkungan neurokimia. Sedikit saja perubahan modulasi katekolamin pada sel-sel PFC dapat menurunkan kemampuan PFC dalam mengontrol perilaku. Efek optimal dari norepinefrin dan dopamin sangat esensial untuk fungsi PFC dapat bekerja dengan baik.

Pengobatan yang paling efektif untuk ADHD memfasilitasi transmisi katekolamin dan mempunyai aksi terapeutik dengan mengoptimasikan aksi katekolamin di PFC. Studi lain menggunakan Magnetoencephalography (MEG) dan Electroencephalography (EEG) menunjukkan bahwa teknik penenangan diri dapat meningkatkan aktifitas frontal cortex. Sepertinya hal ini memiliki korelasi yang erat dengan keoptimalisasian kadar katekolamin di bagian korteks. Ketidakseimbangan katekolamin dapat menurunkan fungsi PFC dalam pengambilan keputusan. Sedangkan transmisi katekolamin yang optimal dapat memperkuat regulasi PFC untuk memulihkan fokus, tingkah laku dan menurunkan gejala-gejala ADHD.

Ketika sebuah ketidakseimbangan kondisi di respon dengan ketidakseimbangan kadar senyawa katekolamin, Bukan hanya pelajaran dan memori yang tidak membekas, namun sepertinya akan menjalarkan ketidakseimbangan lainnya dalam suatu jalinan tubuh dan menghantarkan pada penyakit-penyakit otak dan kejiwaan. PFC menyediakan fungsi eksekutif pengambilan keputusan. Sangat menarik untuk mencatat bahwa fungsi eksekutif ini menjadi sangat penting dalam era informasi dimana otak dibombardir oleh banyaknya informasi, rangsangan, nilai-nilai yang menyudutkan dan menuntut kemampuan untuk mengorganisasi, mengatur serta menata arus-arus informasi menjadi sebuah perilaku yang efektif.

Saat emosi, duduklah!. Kedengarannya semudah membalik telapak tangan. Namun mekanisme merubah jalur emosi dan fikiran negatif menjadi berfikir positif dan terbiasa tenang, melibatkan banyak faktor psikologis dan membutuhkan perjalanan waktu sehingga luapan suatu molekul dapat ditanggulangi bersama seluruh komponen sel-sel yang telah terkoordinasi membiasakan dirinya memutuskan untuk tenang dan rasional.

No comments:

Post a Comment

browser info

IP

technorati

Add to Technorati Favorites