Pages

Tuesday, December 2, 2008

Lagu Nasyid

Nasyid berasal dari bahasa Arab, ansyada-yunsyidu, artinya bersenandung. Definisi nasyid sebagai format kesenian adalah senandung yang berisi syair-syair keagamaan. Akan tetapi, ada banyak versi mengenai pengertian nasyid itu sendiri. Misalnya dari sebuah artikel disebutkan bahwa arti nasyid atau anasyid (jamak) itu sendiri adalah lantunan atau bacaan, sementara istilah nyanyian dalam bahasa arab adalah Al-Ghina, bukan nasyid.

Orang yang menyanyikan nasyid biasanya disebut munsyid, sedangkan arti munsyid itu sendiri adalah orang yang melantunkan atau membacakan syair.

Nasyid tidak hanya sekedar lagu, akan tetapi memiliki nilai spiritual yang tinggi baik dari segi syairnya maupun munsyidnya. Syair atau lirik nasyid harus memiliki pesan ruhani atau pesan islami yang kuat. Imam Al Mawardi mengatakan bahwa syair-syair yang diungkapkan oleh orang-orang Arab lebih disukai apabila syair itu mampu menumbuhkan rasa waspada terhadap tipuan atau rayuan dunia, cinta kepada akhirat, dan mendorong kepada akhlak yang mulia. Kesimpulannya, syair seperti ini boleh jika selamat atau bebas dari kekejian dan kebohongan.

Munsyid yang menyanyikannya harus mencerminkan kepribadian islami yang kuat. Citra islami harus ada pada diri seorang munsyid. Bisa jadi karena niat munsyid dalam bernyanyi yang tidak benar akan mempengaruhi penyampaian nasyid meskipin lirik nasyid tersebut sudah kuat pesan ruhiahnya.

Bagi munsyid, nasyid merupakan salah satu sarana dalam berdakwah. Oleh karena itu, seorang munsyid harus memahami falsafah berdakwah dalam nasyid, yaitu menyampaikan pesan dalam nasyid agar tersampaikan kepada pendengarnya. Seorang munsyid harus mampu membuat pendengarnya tergerak untuk mengingat Allah dan senantiasa berbuat kebaikan. Setiap syair yang dinyanyikan hanya akan sampai ke hati pendengar apabila dinyanyikan dengan hati, maka sudah merupakan kewajiban bagi seorang munsyid untuk mengaplikasikan nasyid yang disampaikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam perkembangannya nasyid semakin mendapat tempat di masyarakat. Ini ditandai dengan semakin bertambahnya tim nasyid dari tahun ke tahun dan perlu di catat yang gandrung terhadap nasyid datangnya dari generasi muda. Dari mulai kampus, sekolah, remaja mesjid sampai dengan pesantren tidak ada yang tidak mengenal nasyid.
Di Indonesia khususnya, nasyid dapat disaksikan dalam berbagai style atau gaya penyampaian. Yang telah kita lihat sekarang yaitu :
1. Nasyid yang dibawakan dengan ACAPELLA yang berirama pop mengikuti trend musik yang tengah digandrungi. Pengusung nasyid ini adalah kelompok nasyid : Snada, Gradasi, Mupla, dll.
2. Nasyid yang dibawakan dengan ACAPELLA dan musik yang minimalis (musik drum saja) dan berirama mars, dengan karakter semangat dan menyeru. Pengusungnya : Izzatul Islam, Ruhul Jadid, Shoutul Harakah
3. Nasyid yang dibawakan dengan perkusi dan kebanyakan berisi puji pujian. Pembawanya adalah : Snada (kadang-kadang), Raihan, The Fikr, Qatrunada, dll.
4. Nasyid yang dibawakan dengan alat musik lengkap seperti : Bimbo, Hadad Alwi, Saujana, Missile, Brother, Now See Heart, dll.
Dengan pembawaan yang beragam seperti ini, cara membawakan nasyidnya pun bermacam macam juga.
Selamat berkreasi untuk para munsyid……

No comments:

Post a Comment

browser info

IP

technorati

Add to Technorati Favorites